Taman nasional gunung Halimun terletak lebih kurang 100 km arah baratdaya Jakarta. Secara Geografis berada diantara 106°21' - 106°38' BT dan 6°37' - 6°51' LS, dan secara administratif wilayah itu termasuk dalam Kabupaten Bogor dan Sukabumi (Jawa Barat) serta Lebak (Banten). Saat ditetapkan sebagai kawasan taman nasional pada 1992, luasnya mencapai 40.000 ha. Tapi saat ini luas tersebut telah menyusut 10.000 hektar dan menjadi 30.00 hektar. Kawasan yang mempunyai curah hujan rata-rata 4000 - 5000 mm / tahun dan kelembaban berkisar 80%. Suhu udara minimum dengan kelembaban sekitar 21° C, minimum suhu 12° C dan maksimum 33° C. Kawasan yang berada antara 500 - 2.000 m dpl ini, hampir boleh dikatakan selalu tertutup kabut sepanjang hari. Hutan hujan pegunungan terluas di Jawa Barat, merupakan ekosistem hutan alam yang masih tersisa dan berfungsi sebagai pengatur tata air dan iklim mikro. Serta perlindungan flora dan fauna, penelitian serta sarana pendidikan. Kondisi alam yang berbukit-bukit menjadikannya sebagai benteng pelindung puncak Gunung Halimun. Ada tujuh puncak gunung bukit yang memagari Halimun, yaitu Gunung Sanggabuana, Kencana, Botol, Pareang, Halimun Selatan, Pananjoan, dan Gunung Kendeng. Sedangkan gunung dengan puncaknya tertinggi yaitu Gunung Halimun Kaler (1.929 m). musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai April, musim kemarau berlangsung bulan Mei sampai September. Karena itu, kunjungan terbaik ke TNGH pada bulan Juni sampai Agustus.
Dari iklim yang basah dikawasan ini mengalir beberapa sungai yang tak pernah kering dan mensuplai air ke wilayah sekitarnya, termasuk untuk kebutuhan masyarakat Jakarta. Sungai-sungai tersebut antara lain Ciberang, Ciujung, Cidurian, Cisadane dan Cimandur. Karena tempatnya masih berupa hutan perawan dan berada di ketinggian dengan kemiringan sampai 45 derajat, maka dapat ditemui beberapa air terjun yang
sangat eksotik yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Beberapa air terjun yang dapat dikunjungi yaitu Air Terjun Cimantaja dan Cipamulaan yang terdapat di sekitar Cikiray, Air Terjun Piit dan Cihanjawar yang terdapat di sekitar Nirmala Tea Estate, Air Terjun Citangkolo dan Ciraksamala yang terdapat di sekitar Mekarjaya, dan Air Terjun Ciberang yang terdapat di dekat Cisarua. Pemandangan hutan alam yang indah dan Perkebunan Teh Nirmala yang terdapat di dalam kawasan taman nasional, merupakan potensi wisata alam yang menarik untuk dinikmati. Selain itu, pendakian dan Rafting (di Sungai Citarik) sudah menjadi agenda rutin para pecinta kegiatan alam bebas. Banyak satwa liar dan langka yang di lindungi di TNGH ini. Diantaranya Macan tutul, Kucing hutan, Landak , Trenggiling serta Elang Jawa yang juga merupakan symbol atau lambang dari TNGH ini. Dan juga di TNGH ini merupakan habitat terbaik bagi populasi Owa jawa, yang dapat di jumpai di sekitar Cikaniki, G Botol, G Andam, Cisarua. Kawasan ini juga menyimpan berbagai jenis serangga. Diantaranya adalah Kupu-kupu. Untuk flora, ada berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh disini yaitu sekitar 1.000, dan tebagi dalam tiga zona :
Zona colline
Zona ini terdapat pada ketinggian dibawah 1.000m dpl, dan didominasi oleh pohon Rasamala yang sangat dikenal oleh kalangan penggiat alam bebas di Indonesia sebagai salah satu tumbuhan survival.
Zona sub-montana
Zona ini berada pada ketinggian diantara 1.000 - 1.500m dpl, daerah ini didominasi oleh tumbuhan Puspa dan jenis Fagaceae.
Zona Montana
Zona yang berada pada ketinggian diantara 1.500 -2.000m dpl, daerah ini juga didominasi oleh tumbuhan Fagaceae.
Selain itu pada kawasan hutan gunung Halimun ini juga bisa dijumpai 12 jenis Bambu, serta Rotan dan juga Anggrek.
Akses Transportasi
untuk mencapai taman nasional ini. Tapi sangat dianjurkan untuk memakai kendaraan 4x4 jenis Jeep atau SUV. Karena kondisi jalan yang tidak baik untuk ditempuh oleh kendaraan jenis sedan. Ada tiga arah untuk menuju ke taman nasional gunung halimun yaitu:
Dari Selatan dengan jalur:
Pelabuhan Ratu - Sukawayana - Ciptarasa. Jalur ini membentang sepanjang 30km.
Dari Timur dengan jalur:
Parung Kuda - Sukawanayana - Ciptarasa. Jalur ini berjarak 30km.
Dari Utara dengan Jalur:
Cigudeg - Cisarua, sepanjang 30km.
Jakarta - Pasar Parung Kuda (Sukabumi)
Naik bis jurusan Sukabumi dari terminal Kampung Rambutan dan turun di pasar Parung Kuda.
Parung Kuda- Desa Kabandungan (pos TNGH)
Dari Parung Kuda lebih baik mencater kendaraan jenis colt. Ada angkutan umum pedesaan yang beroperasi akan tetapi anda harus berganti-ganti beberapa kali dan kemungkinan untuk kesasar lebih tinggi, serta memakan waktu yang lama.
Desa Kabadungan - Cikaniki
Carter kendaraan angkutan pedesaan sejenis L300 Rp.200.000,- (Banyak mangkal di terminal pasar Parung Kuda). Bisa juga dengan menggunakan jasa ojek motor dengan tarif Rp.25.000 - 35.000/orang tergantung waktu dan cuaca.
Perijinan
Disini anda juga bisa mendapatkan data yang lengkap tentang kawasan ini. Pengurusan ijin tidaklah terlalu berbelit-belit. Untuk kelengkapan, sebaiknya anda juga mempersiapkan photocoy KTP.
BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
Jl Raya Cipanas - Kabandungan, PO. Box 02 Parung Kuda - SUKABUMI
JAWA BARAT - INDONESIA. Telp / Fax +62- 266- 621256 / 621
Tempat menarik
CIKANIKI
Selain sebagai stasiun peneliti, yang mendukung penelitian hutan di sekitar Cikaniki - Citalahab. Juga tersedia Wisma penginapan untuk tamu yang mau bermalam. Wisma ini mempunyai 5 kamar. Satu kamar VIP (Rp.125.000 per orang ), empat kamar standar (tarif Rp.100.000/orang). Masing masing kamar memiliki empat tempat tidur. Disini kita harus memasak sendiri, tapi anda bisa telah memesan sebelumnya, maka konsumsi akan disediakan. Jarak Cikaniki dari kantor pusat Kabandungan sekitar 20 km. dengan kondisi jalan berbatu tanpa aspal.
Di Cikaniki ini terdapat conopy yang terbentang dari pohon kepohon, dengan ketinggian 30m dan panjang sekitar 100m. Sangat menarik mengamati hutan dari puncak pohon, serta aliran sungai kecil. Perjalanan hiking bisa dilanjutkan menuju perkebunan teh nirmala agung, lalu menuju ke air terjun cimacan, menurut data tempat tersebut memang menjadi komunitas macan tutul.
CITALAHAP
Disini juga terdapat wisma tamu, yang di kelola secara swadaya oleh masyrakat setempat. Wisma ini memiliki fasilitas 5 kamar, yang disewakan untuk umum, satu kamar bertarif Rp.70.000,- semalam dan juga anda bisa memesan konsumsi dengan harga sekali makan Rp.15.00,- / orang. Didaerah Citalahab ini juga tersedia Camping ground yang letaknya persis di belakang wisma tamu, yang juga dilengkapi kamar mandi dan wc. Disini terdapat air terjun Cikudapaeh yang lokasinya lumayan terisolasi, menjelajah hutan yg lumayan alami, menyeberang sungai kecil. Selain hiking kita juga bisa menikmati bird watching dengan primadona objeknya adalah elang jawa yang diperkirakan jumlahnya sekarang sekitar 200-300 ekor yang hidup tersebar dihutan-hutan di pulau Jawa. Selain itu kita juga bisa hiking sampai ke gunung Kendeng. Selain itu juga bisa menuju Desa Kasepuhan tempat tinggalnya Abah Anom yang memakan jarak tempuh sekitar 8 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar